Gambar didownload dari http://sci.esa.int/
Periode Planck” adalah sebuah istilah yang dikemukakan oleh para kosmologist mengenai sebuah peristiwa sekitar 0 sampai setelah terjadinya Big Bang. Peristiwa ini juga dikenal dalam istilah bahasa Inggris yaitu “Planck Epoh” yang menandakan Alam Semesta pada saat itu tak dapat dibayangkan panas dan kepadatannya. Bahkan, di saat yang sama dikenal sebuah supergaya yang merupakan penggabungan dari empat gaya yang ada di alam.

Periode Penyatuan Besar (Grand Unified Epoch)” adalah sebuah keadaan dimana gaya grafitasi dan gaya inti (nuklir) kuat memisahkan diri. Proses ini terjadi pada interval waktu  setelah Ledakan Besar (Big Bang) terjadi. Peristiwa pemisahan ini membentuk sebuah partikel yang disebut dengan “Quarks” dan berlimpahnya materi yang disebut anti-materi yang dikenal saat ini tercipta pada masa ini.

Periode Inflasi (Inflationary Epoch)”. Setelah masa penyatuan besar, kosmologis memberikan istilah tersebut sesuai keadaannya. Pada interval waktu  setelah proses Big Bang, Alam Semesta mengalami sebuah perluasan secara eksponensial dengan kecepatan yang dahsyat. Penyebab perluasan yang penuh misteri ini masih belum diketahui dari mana asalnya, tetapi hal tersebut menjelaskan mengapa Alam Semesta pada hari ini terlihat sama secara keseluruhan.

Periode Pembentukan Inti (Nucleosynthesis)” adalah sebuah masa terbentuknya partikel-partikel inti. Peristiwa ini terjadi selama 377000 tahun setelah Masa Inflasi. Pada saat itu, Temperatur dan Densitas di Alam Semesta mengalami penurunan sehingga energi terpecah membentuk Gaya Fundament. Dan akhirnya, inti atom terbentuk yang memunculkan atom hydrogen dan helium. Sekarang ini, Alam Semesta terdiri dari hydrogen dan helium yang masing-masing memiliki perbandingan 75% dan 25%.

Periode Rekombinasi” terjadi setelah Masa Pembentukan Inti (Nucleosynthesis), Alam Semesta mengalami penurunan temperature secara drastis sehingga kondisinya cukup dingin. Keadaan tersebut mengakibatkan elektron-elektron saling menangkap dan membentuk atom-atom yang kita kenal saat ini. Konsekuensi dari proses penangkapan elektron tersebut menimbulkan pemancara Sinar dan sekarang ini dapat dideteksi menggunakan Cosmic Microwave Background (CMB).

Periode Kegelapan Alam Semesta”. Sesuai dengan namanya, masa ini tidak ditemukan sebuah bintang ataupun galaksi. Hal tersebut terjadi sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang. Alam Semesta tidak terlihat seperti sekarang yang berisi begitu banyak bintang maupun galaksi, hanya sebuah ruangan hampa yang kosong dan gelap.

Periode Re-Ionisasi” adalah sebuah masa di mana bintang dan galaksi terbentuk untuk pertama kalinya. Masa ini terjadi pada sekitar 500 juta tahun setelah Ledakan Besar (Big Bang) dimulai. Ada dua hal yang terbentuk selain bintang akibat dari proses reionisasi tersebut, yaitu adanya Sinar Ultraviolet dengan energy yang tinggi.

Periode Terbentuknya Tata Surya”. Bumi terletak di sebuah sistem yang dikenal dengan tata surya (Solar System). Sistem ini terbentuk sekitar 4.6 miliar tahun yang lalu ketika partikel-partikel berukuran kecil (seperti debu) bergabung dan membentuk sebuah awan-awan partikel. Karena massa dari awan partikel tersebut terkonsentrasi pada pusatnya dan begitu pula dengan temperaturnya, maka akan terjadi peningkatan energi dan akhirnya Matahari tercipta.

Post a Comment

 
Top