Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Maka, tak heran bila kulit pula yang mengalami interaksi secara langsung dengan kondisi lingkungan. Dengan keadaan seperti itu, perlu dilakukan sebuah perawatan agar kulit tetap terlihat cerah dan terjaga. Namun, di lain hal, dengan adanya paparan secara langsung tak dapat dipungkiri bila kulit menjadi salah satu tempat favorit bagi bakteri.

Umumnya, daerah kulit yang tak terjaga adalah pada bagian kaki, tangan dan wajah. Ketiga bahagian tubuh manusia tersebut apabila tidak terjaga akan mengalami peradangan. Sebut saja penyakit-penyakit kulit pada umumnya, seperti kadas, kurap, kutu air, dan jerawat yang disebabkan oleh jamur yang berkembang biak di area wajah. Tetapi, ada pula bakteri yang mampu memproteksi wajah manusia dari bakteri lain yang bersifat pathogen. Oleh karena itu, mari kita kenali dahulu bakteri yang umum hidup dan berkembang biak di kulit manusia.

Yang pertama ada yang disebut dengan Propionibacterium Acnes. Bakteri ini adalah bakteri yang pada umumnya hidup di permukaan kulit dengan keadaan berminyak dan berpori-pori. Sesungguhnya, jenis bakteri ini baik bagi kulit dikarenakan ia memanfaatkan “sebum” yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous. Sebum tersebut digunakan oleh bakteri ini untuk bertumbuh dan berkembang sehingga kelembapan kulit akan terjaga. Hal tersebut memberikan sistem proteksi pada kulit dan rambut manusia. Tetapi, produksi abnormal sebum ini lah yang mampu mengakibatkan tumbuhnya jerawat. Sebum yang abnormal akan meningkatkan tumbuh kembang bakteri abnorlam sehingga membuat pori-pori wajah tersumbat. Keadaan tersebut menstimulasi sistem pertanahan tubuh yang lain, yaitu sel darah putih yang akhirnya menyebabkan peradangan/ pembengkakan.

Lalu ada Corynebacterium diphteriaem, yaitu bakteri dari genus Corynebacterium yang menjadi penyebab penyakit difteri. Sebuah penyakit yang mampu merusak organ tubuh seperti ginjal, hati dan sistem saraf. Bakteri ini umumnya hidup berkoloni di kulit manusia umumnya di bagian kulit dalam hidung. 

Selanjutnya ada bakteri yang bernama Staphylococcus aureus yang banyak hidup di bagian kulit seperti rongga hidung dan area pernapasan. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya, tetapi bakteri ini mampu bertahan dari methicilline (sejenis antibiotik). Sering dikenal dengan istilah MRSA, dengan kemampuannya ia juga dikenal dengan sebutan superbug/ superbakteri. MRSA mampu menyebabkan masalah di bagian rongga hidung dan pernapasan.

Terakhir adalah bakteri Staphylococcus Epidermidis yang umumnya hidup di membrane mukosa. Bakteri ini berasal dari genus Staphylococcus yang mampu merusak sistem imun manusia. Secara morfologi bakteri ini memiliki karakteristik gram-positif dan berbentuk kokus. Ia mampu membentuk lapisan tebal yaitu sebuah senyawa berlendir yang berfungsi melindungi dirinya dari antibiotik, senyawa kimia dan senyawa berbahaya lainnya.

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

Post a Comment

 
Top